Mari Berburu Lailatul Qadr

 Lailatul  Qadr


Al-qadar artinya keagungan. Dan dalam ajaran Islam, ia telah diabadikan menjadi nama dari suatu malam di antara malam-malam bulan Ramadhan. Itulah ” Lailatul-Qodar”. Malam di mana sang hamba pada saat itu terbangun. Mensucikan diri. Menghadap Tuhannya yang menciptakan dirinya dan seluruh alam yang ia diami. Malam, yang sepenuhnya menyatu dalam kekhusukan sujud.
Malam, yang datang seirama dengan dzikir dan tangis sang hamba di belahan bumi manapun; di pojok-pojok masjid dan di rumah-rumah di tengah keterpencilan kampung.
Di malam itulah, ia telah menemukan identitas kehambaan yang sebenarnya. Ia telah terbebas dari penyakit ‘Riya’ (ingin dipuji orang), ketika ia sembahyang, dimana semua manusia sedang nyenyak dalam tidur… ketika ia menagis beristighfar, hanya di depan Tuhannya ( bukan di depan siapa-siapa, bukan di depan uang dan patung dunia lainnya).
Demikianlah setidaknya, seorang hamba di Lailatul Qodar, itu. Dan betapa kwalitas kehambaan itu kian lengkap, ketika ia memburu malam-malamnya, seperti memburyu Lailatul qodar. ( Dan semoga kita termasuk dalam model hamba yang semacam ini amiin)..

  Keutamaan Lailatul  Qadr

 Pertama : Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam serius dalam melakukan amaliah ibadah lebih banyak dibanding hari-hari lainnya. Keseriusan dan peningkatan ibadah di sini tidak terbatas pada satu jenis ibadah tertentu saja, namun meliputi semua jenis ibadah baik shalat, tilawatul qur`an, dzikir, shadaqah, dll.

Kedua : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membangunkan istri-istri beliau agar mereka juga berjaga untuk melakukan shalat, dzikir, dan lainnya. Hal ini karena semangat besar beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam agar keluarganya juga dapat meraih keuntungan besar pada waktu-waktu utama tersebut. Sesungguhnya itu merupakan ghanimah yang tidak sepantasnya bagi seorang mukmin berakal untuk melewatkannya begitu saja.

Ketiga : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada 10 Terakhir ini, demi beliau memutuskan diri dari berbagai aktivitas keduniaan, untuk beliau konstrasi ibadah dan merasakan lezatnya ibadah tersebut.

Keempat : Pada malam-malam 10 Terakhir inilah sangat besar kemungkinan salah satu di antaranya adalah malam Lailatur Qadar. Suatu malam penuh barakah yang lebih baik daripada seribu bulan.

من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Siapa yang beribadah pada saat lailatul qadar, karena iman dan mengharap pahala, maka dosanya yang telah lewat akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Nasai)
Dalam riwayat yang lain dinyatakan:
من قامها ابتغاءها ثم وقعت له غفر له ما تقدم من ذنبه وما تأخر
Siapa yang ibadah di malam hari dalam rangka mencari lailatul qadar, kemudian dia mendapatkannya, maka diampuni dosanya yang telah lewat dan yang akan datang.”



Adapun tanda-tanda Lailatul Qadr sebagai berikut :


ليلة طلقة لا حارة و لا باردة تصبح الشمس يومها حمراء ضعيفة
Dia adalah malam yang indah, sejuk, tidak panas, tidak dingin, di pagi harinya matahari terbit dengan cahaya merah yang tidak terang.


 - Jika awal puasa hari ahad atau rabu, maka lailatul Qadr malam 29.
- Jika awal puasa hari jum’at atau selasa, maka lailatul Qadr malam 27
- Jika awal puasa hari kamis, maka lailatul Qadr malam 25
- Jika awal puasa hari sabtu, maka lailatul qadr malam 23
- Jika awal puasa hari senin, maka lailatul Qadr malam 21

Wallaahu a’lam

(I‘anah al Thalibien, juz 2, hal. 291)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar